Apa yang bisa kita lihat
Rahmat Ilahi di pagi hari
Rintikan hujan di luar jendela
Membasahi bumi yang kian panas
Disimbahi hangatnya mentari..
Apa yang bisa kita hitung
Jika semua bintang mula menghilang
Tiada lagi satu dua ataupun tiga
Langit gelap tiadanya bintang
Apa yang dilihat dan apa jua dihitung..
Apa yang bisa kita bicara
Tiada tiada lagi rintikan hujan
Jika hujan berhenti turun
Tapi langit masih jua mendung
Gemuruh petir mengharap hujan..
Apa yang bisa kita lihat
Jika cermin tak lagi jujur
Membiaskan bayang dari mata
Menanti jawapan kian muncul
Namun hanya bayang di depan mata
Jika tidak lagi mahu
Mendengar melihat dan menghitung
Kebenaran, saat ia cuba berbicara
Dalam ilusi sebuah perjalanan
Seperti hujan bintang dan cermin...
Rahmat Ilahi di pagi hari
Rintikan hujan di luar jendela
Membasahi bumi yang kian panas
Disimbahi hangatnya mentari..
Apa yang bisa kita hitung
Jika semua bintang mula menghilang
Tiada lagi satu dua ataupun tiga
Langit gelap tiadanya bintang
Apa yang dilihat dan apa jua dihitung..
Apa yang bisa kita bicara
Tiada tiada lagi rintikan hujan
Jika hujan berhenti turun
Tapi langit masih jua mendung
Gemuruh petir mengharap hujan..
Apa yang bisa kita lihat
Jika cermin tak lagi jujur
Membiaskan bayang dari mata
Menanti jawapan kian muncul
Namun hanya bayang di depan mata
Jika tidak lagi mahu
Mendengar melihat dan menghitung
Kebenaran, saat ia cuba berbicara
Dalam ilusi sebuah perjalanan
Seperti hujan bintang dan cermin...
p/s :
sangat damai hujan di pagi hari
tambah2x kelas xde..^_^ (pagi je..huhu)
sangat damai hujan di pagi hari
tambah2x kelas xde..^_^ (pagi je..huhu)
^_^
2 comments:
cukup puitis aksara2 yg kau lakarkan...terkesima runtunan sukma ini talkala menghayati bait-bait indah itu
tq adi..
masih byk lagi perlu di ajar..
tibe dapat ilham..
^_^
Post a Comment