27 April, 2011

Nota fikiran catatan hati.

www.deviantart.com

Hidup memanggil dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain dan begitu juga nasib yang memindahkan kita dari satu tahap dan tapak yang lain. Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya melihat susuk yang menghalangi dan merintangi jalan kita. Lalu kita terduduk seketika.


Cinta lalu dan hadir di depan kita, berjubahkan kata kelembutan tetapi kita lari ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan bahkan ada pula yang mengikutinya, untuk berbuat kejahatan atas nama sucinya sebuah nota cinta.

Meskipun orang yang paling bijaksana terbongkok kerana memikul beban Cinta yang dikotorinya tapi sebenarnya beban itu seiringan bayu nun di sana tanpa perlu titisan cela di atasnya.

Kebenaran memanggil-manggil kita di antara tawa hilai anak-anak kecil dan pelukan ibu dan ayah, tapi kita menutup pintu keramahan baginya, dan menghadapinya bagaikan musuh di depan mata.

Hati manusia menyeru pertolongan sedalamnya , jiwa manusia memohon pembebasan tetapi kita tidak mendengar teriak mereka, kerana kita tidak membuka telinga dan berniat memahaminya. Namun orang yang mendengar dan memahaminya kita sebut gila lalu kita tinggalkan ia begitu sahaja. Mana hilang Nur pada jalannya.

Kita dikatakan amat terikat pada bumi, sedangkan gerbang Tuhan terbuka lebar selebar lembayungnya di sana. Kita memijak-mijak titian titi kehidupan sedangkan kelaparan memamah hati kita. Sungguh betapa budiman dan agung Sang Hidup terhadap Manusia, namun betapa jauh Manusia meninggalkan Sang HidupNYA.

Shaiqin Aisyah
8.35pm_24 jamadil awal 1432H
(sekeping roti secawan teh,semanis senyuman yang diukir)


1 comment:

cimon said...

"...Dalam hati ada taman."

(^v^)

p/s: usaha, doa & tawakkal

Nota fikiran catatan hati.

www.deviantart.com

Hidup memanggil dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain dan begitu juga nasib yang memindahkan kita dari satu tahap dan tapak yang lain. Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya melihat susuk yang menghalangi dan merintangi jalan kita. Lalu kita terduduk seketika.


Cinta lalu dan hadir di depan kita, berjubahkan kata kelembutan tetapi kita lari ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan bahkan ada pula yang mengikutinya, untuk berbuat kejahatan atas nama sucinya sebuah nota cinta.

Meskipun orang yang paling bijaksana terbongkok kerana memikul beban Cinta yang dikotorinya tapi sebenarnya beban itu seiringan bayu nun di sana tanpa perlu titisan cela di atasnya.

Kebenaran memanggil-manggil kita di antara tawa hilai anak-anak kecil dan pelukan ibu dan ayah, tapi kita menutup pintu keramahan baginya, dan menghadapinya bagaikan musuh di depan mata.

Hati manusia menyeru pertolongan sedalamnya , jiwa manusia memohon pembebasan tetapi kita tidak mendengar teriak mereka, kerana kita tidak membuka telinga dan berniat memahaminya. Namun orang yang mendengar dan memahaminya kita sebut gila lalu kita tinggalkan ia begitu sahaja. Mana hilang Nur pada jalannya.

Kita dikatakan amat terikat pada bumi, sedangkan gerbang Tuhan terbuka lebar selebar lembayungnya di sana. Kita memijak-mijak titian titi kehidupan sedangkan kelaparan memamah hati kita. Sungguh betapa budiman dan agung Sang Hidup terhadap Manusia, namun betapa jauh Manusia meninggalkan Sang HidupNYA.

Shaiqin Aisyah
8.35pm_24 jamadil awal 1432H
(sekeping roti secawan teh,semanis senyuman yang diukir)


1 comment:

cimon said...

"...Dalam hati ada taman."

(^v^)

p/s: usaha, doa & tawakkal