20 October, 2010

He is always with you..


Setiap hari-hari kehidupan kita adalah ibadah. Akan jadinya ibadah jika setiap tindakan kita adalah kebaikan dan mamfaat kita bersama. Ia diibarat seperti sepanduk yang diikat pada dua tiang. Apabila datangnya hujan dan panas, lakaran tulisan pada sepanduk itu pasti akan luntur. Seperti itu juga seseorang itu bergelar muslim. Manusia tidak sempurna. Setebal mana pun iman seseorang adakalanya mudah goyah.

Tidak ada iman tanpa ujian. Kata-kata itulah yang dipegang oleh seorang mukmin dalam mengharungi kehidupannya. Susah senang dan ujian yang datang menimpa di uji dengan keimanannya. Seperti mengambil peperiksaan di dewan, ada yang lulus dan ada yang cuba akan mengulangnya kembali.

Rasulullah saw. Bersabda: “Allah menguji hamba-Nya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang keluar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang keluar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah).” (HR. Athabrani)

Inilah ujian yang hari-hari kita lalui. Selebihnya ia boleh menunjukkan dan menentukan mutu seorang hambanya. Jika hasil ujian yang perlu dilalui dengan kesabaran dan ia seharusnya bermula dengan titik sabar, rezeki yang sedikit menjadi berkat. Bak kata orang "sedikit tapi punya istimewanya tersendiri"

“Tidak ada sesuatu yang melata di muka bumi ini, kecuali ditanggung oleh Allah Taala rezekinya dan dia (Allah) mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya, semua (tertera) di kitab yang jelas”.
(Surah Hud- ayat 6)


Perlu kacamata positif

"Ku sangka panas hingga ke petang rupanya hujan di tengah hari". Hidup tidak selalunya mudah. Namun tidak semua daripapa kita memahami dan melihatnya dari kaca yang positif. Begitu juga saya, ia dilihat buah dari kelemahan saya sendiri. Dan ketika semangat meredup, banyak yang memilih untuk lari dari kenyataan yang ada. Ada juga menunjukkan ke langit lalu berkata "Allah tidak adil" Lalu di mana adilnya kita meletakkan diri kita sebagai hambanya?.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Al-Baqarah: 155) .

Allah itu adil,DIA itu mencintai kita dan menyayangi kita lalu dia menguji kita.


Bersama kesukaran ada kemudahan.

Hanya ringkas melalui penerangan sepotong hadis.

Nabi SAW bersabda:

“Bergembiralah (hai orang-orang mukmin) kelak datang kemudahan bagi kalian, kerana satu kesulitan sekali-kali tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan”.

Lalu ditafsir dan ditilik dengan mata hati.Tanya diri di mana realiti berpijaknya kita sehingga ke hari ini?

He is always with you..


No comments:

He is always with you..


Setiap hari-hari kehidupan kita adalah ibadah. Akan jadinya ibadah jika setiap tindakan kita adalah kebaikan dan mamfaat kita bersama. Ia diibarat seperti sepanduk yang diikat pada dua tiang. Apabila datangnya hujan dan panas, lakaran tulisan pada sepanduk itu pasti akan luntur. Seperti itu juga seseorang itu bergelar muslim. Manusia tidak sempurna. Setebal mana pun iman seseorang adakalanya mudah goyah.

Tidak ada iman tanpa ujian. Kata-kata itulah yang dipegang oleh seorang mukmin dalam mengharungi kehidupannya. Susah senang dan ujian yang datang menimpa di uji dengan keimanannya. Seperti mengambil peperiksaan di dewan, ada yang lulus dan ada yang cuba akan mengulangnya kembali.

Rasulullah saw. Bersabda: “Allah menguji hamba-Nya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang keluar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang keluar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah).” (HR. Athabrani)

Inilah ujian yang hari-hari kita lalui. Selebihnya ia boleh menunjukkan dan menentukan mutu seorang hambanya. Jika hasil ujian yang perlu dilalui dengan kesabaran dan ia seharusnya bermula dengan titik sabar, rezeki yang sedikit menjadi berkat. Bak kata orang "sedikit tapi punya istimewanya tersendiri"

“Tidak ada sesuatu yang melata di muka bumi ini, kecuali ditanggung oleh Allah Taala rezekinya dan dia (Allah) mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya, semua (tertera) di kitab yang jelas”.
(Surah Hud- ayat 6)


Perlu kacamata positif

"Ku sangka panas hingga ke petang rupanya hujan di tengah hari". Hidup tidak selalunya mudah. Namun tidak semua daripapa kita memahami dan melihatnya dari kaca yang positif. Begitu juga saya, ia dilihat buah dari kelemahan saya sendiri. Dan ketika semangat meredup, banyak yang memilih untuk lari dari kenyataan yang ada. Ada juga menunjukkan ke langit lalu berkata "Allah tidak adil" Lalu di mana adilnya kita meletakkan diri kita sebagai hambanya?.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Al-Baqarah: 155) .

Allah itu adil,DIA itu mencintai kita dan menyayangi kita lalu dia menguji kita.


Bersama kesukaran ada kemudahan.

Hanya ringkas melalui penerangan sepotong hadis.

Nabi SAW bersabda:

“Bergembiralah (hai orang-orang mukmin) kelak datang kemudahan bagi kalian, kerana satu kesulitan sekali-kali tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan”.

Lalu ditafsir dan ditilik dengan mata hati.Tanya diri di mana realiti berpijaknya kita sehingga ke hari ini?

He is always with you..


No comments: